Shinta Deviana - Saat ini pebisnis wanita Indonesia banyak yang diakui di dunia internasional. Sebagai Bukti, beberapa nama pebisnis wanita asal Tanah Air mendapatkan predikat sebagai wanita pebisnis paling berpengaruh di Asia.
Majalah Forbes telah merilis beberapa nama pebisnis wanita yang mempunyai pengaruh besar di Asia berpengaruh. Yang paling membanggakan adaalah adanya beberapa nama pebisnis dari Indonesia. Walaupun tidak banyak, tapi itu sudah cukup membuktikan bahwasannya wanita pengusaha Indonesia juga bisa sukses dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dari 50 orang pebisnis wanita paling berpengaruh tersebut, terdapat tiga nama tokoh yang berasal dari Indonesia. Berikut ini nama mereka seperti dikutip dari Forbes.
3 Pengusaha Wanita Indonesia yang Paling Berpengaruh di Kawasan Asia
1. Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group
Wanita berusia 49 tahun ini lahir dari kalangan keluarga pengusaha. Shinta memperoleh ilmu berbisnis dari sang Ayah, yaitu Johnny Widjaja serta kakeknya Oey Kim Tjiang. Sintesa merupakan perusahaan yang diawali dari bisnis perkebunan
karet dengan nama Tigaraksa pada 1919 hingga sekarang menjadi distributor terbesar dari produk konsumsi.
Melalui Sintesa, Shinta mengendalikan 17 perusahaan yang masing-masing bergerak di bermacam-macam industri, mulai dari properti, manufaktur energi, hingga produk konsumsi.
2. Parwati Surjaudaja, Presdir dan CEO Bank OCBC NISP
Parwati merupakan satu dari sedikit bankir tersukses di Indonesia. Wanita pengusaha ini telah mengepalai bank NISP sejak bulan Desember 2008 setelah bergabung pada 1990 sebagai direktur. Bank tersebut didirikan dari 75 tahun lalu di Bandung yang dimiliki oleh kakeknya.
Ayahnya, yang mbernama Karmaka mengubah bank tersebut menjadi salah satu bank terbesar sampai sekarang berada di peringkat 12 dengan aset yang mencapai US$ 9,2 miliar.
3. Wendy Sui Cheng Yap, Co-founder, President Director & CEO Nippon Indosari
Wendy merupakan CEO dari sebuah produsen roti Nippon Indosari atau yang lebih dikenal dengan merk Sari Roti. Pada Februari yang lalu, perusahaan itu melakukan kerja sama joint venture guna membuka pabrik baru di Filipina. Nippon akan menginvestasikan dana sekitar US$ 6,8 juta sehingga menjadikannya pemegang saham paling besar di kerja sama tersebut.
Perusahaannya terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki pemasukan sebesar US$ 121,9 juta pada sembilan bulan pertama di tahun 2015. Yap merupakan anak dari Piet Yap, mantan eksekutif Salim Group.
ADS HERE !!!