Komoditas arang dari batok kelapa ternyata diminati negara lain. Tahun ini, dua produk tersebut menjadi komoditas ekspor bagi Indonesia. Srilanka dan Korea Selatan adalah dua negara peminat komoditas arang batok kelapa asal Indonesia. Akhir bulan lalu, 1.000 ton arang batok kelapa diekspor ke Colombo, Srilanka.
Ekspor tersebut adalah ekspor pertama arang batok kelapa Indonesia ke luar negeri. Nilai ekspornya masih sekitar Rp 8 miliar. Semoga ke depannya terus meningkat, kata Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, Agus Andiyani, dalam Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2018 di Surabaya.
Produk arang batok kelapa juga diminati Korea Selatan. Dalam waktu dekat. kata Agus, arang batok kelapa juga akan dikirim ke Korea Selatan dengan volume 10.000 ton. Produk arang batok kelapa didapat dari beberapa daerah di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi, jelasnya.
Nantinya arang diolah menjadi bahan kosmetik, alat penyaring atau filter air, alat pengawet, karbon, briket dan lainnya. Arang jadi komoditas bagus untuk ekspor, jelasnya. Menurut dia, sebenarnya banyak sekali komoditas dalam negeri yang punya potensi besar untuk ekspor, khususnya komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan. Perlahan kami akan terus eksplorasi dan memasarkan, ucapnya.
Ekspor BUMN sendiri disebut sebagai upaya penguatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS. Selain PT PPI, sejumlah BUMN industri strategis yang tahun ini berkomitmen mengekspor produknya yakni PT Pindad, PT Krakatau Steel Tbk, PT Industri Kereta Api/INKA, PT Barata Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia.
Kerajinan Arang Batok Kelapa Diminati Pasar Lokal
Menjelang Idul Adha 1440 Hijriah, para
produsen arang batok kelapa yang berlokasi di ruas Jalan Mangin, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, mengaku mendapatkan banyak sekali permintaan. Untuk menyuplai permintaan tersebut, para pengrajin arang batok kelapa sudah mempersiapkan sampai 2 ton per harinya.
Salah satu produsen arang batokyang bernama Yudi Setiadi, menjelaskan, setiap menjelang Idul Adha selalu banyak pesanan dari berbagai daerah. Hal tersebut sudah meningkat baik pasar lokal maupun keluar kota Tasikmalaya sampai ke Jakarta.
Jelang hari raya Idul Adha banyak para pedagang yang berasal dari pasar tradisional ataupun perorangan yang datang untuk memmesan arang batok kelapa. Dalam sehari mereka dapat mengeluarkan hingga 2 ton untuk dikirim kepada pemesan wilayah Priangan Timur, Jawa Barat sampai ke Jakarta. Jika hari biasanya cuma bisa menjual paling banyak hanya 1,5 ton per hari, kata Yudi.
Yudi mengungkapkan bahwa permintaan arang telah meningkat semenjak sepekan terakhir sampai hampir 20% terutama di untuk pasar lokal. Tetapi mereka juga menyuplai arang kelapa untuk permintaan ke kota-kota besar di Indonesia, yang paling banyak Jakarta, Depok serta Bekasi dengan total mencapai 15 ton dalam waktu seminggu.
Untuk kebutuhan bahan baku di Tasikmalaya selama ini cukup melimpah tapi kondisi pada musim kemarau tentunya tidak berpengaruh. Akan tetapi, kebutuhan
arang batok kelapa itu tidak berpengaruh pada Idul Adha. Kami juga tetap melakukan ekspor ke luar negeri tujuan Srilangka mencapai 1.000 ton, sebanyak 600 ton merupakan arang tempurung mayoritas hasil produksi dari Kota Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis dan Garut, ujarnya.
Menurutnya, arang tempurung tidak hanya diminati oleh Srilangka tetapi sejumlah negara lain seperti Korea dan lainnya memanfaatkan untuk bahan kosmetik, penjernih air, briket dan pengawet serta bahan lain. Sedangkan, untuk total nilai ekspor arang batok telah mencapai 560.000 dolar AS dan ke depan berharap supaya Indonesia tidak hanya mampu mengekspor bahan, namun mampu mengekspor barang jadi agar nilai ekonominya lebih tinggi.
Mudah-mudahan permintaan pasar ekspor terus meningkat dan tentunya peningkatan itu terjadi setiap tahunnya terutama di perayaan Idul Adha. Karena, setiap masyarakat biasanya suka menggelar bakar sate meski harga arang masih tetap dijual antara Rp6.000-7.000 per kilogram dan paling banyak pesanan pada hari Idul Adha yakni pasar lokal, pungkasnya.